• Beranda
  • Ibu & Anak
  • Hal-Hal yang Sebaiknya Diketahui Orang Tua untuk Mencegah Anak Tenggelam

Hal-Hal yang Sebaiknya Diketahui Orang Tua untuk Mencegah Anak Tenggelam

Hal-Hal yang Sebaiknya Diketahui Orang Tua untuk Mencegah Anak Tenggelam
Credits: Freepik

Bagikan :


Tahukah Anda bahwa tenggelam menjadi salah satu penyebab kematian cedera yang tidak disengaja ke-3 di seluruh dunia?

Menurut WHO, diperkirakan ada sekitar 236 ribu kasus kematian akibat tenggelam setiap tahunnya di seluruh dunia. Di mana tertulis dalam The Global report on drowning (2014), bahwa usia menjadi faktor yang memengaruhi tingginya kasus kematian akibat tenggelam. Anak-anak berusia 1-4 tahun menduduki kasus tertinggi korban tenggelam, diikuti dengan anak-anak usia 5-9 tahun, dan seterusnya.

Selain bencana banjir yang berisiko meningkatkan korban jiwa akibat tenggelam, berwisata atau melakukan kegiatan di air juga turut meningkatkan risiko tenggelam, khususnya pada anak-anak. Bagaimana mencegah kasus ini agar tidak semakin meningkat? Tentunya soal keselamatan anak-anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemilik tempat wisata air atau kolam renang saja, namun juga harus ada kerja sama dengan orang tua untuk memberikan pengawasan ekstra pada anak. Untuk mencegah anak dari bahaya tenggelam, yuk simak beberapa tips berikut.

 

1. Tetap Dekat dengan Anak

American Academy of Pediatrician menyarankan agar orang tua tetap berada di dekat anak ketika bermain di wahana air, kolam renang, sungai ataupun pantai. Anak-anak yang belum memiliki keahlian berenang sebaiknya tidak dilepas begitu saja, dan harus terus diperhatikan.

Walaupun anak sudah memiliki keahlian berenang, perhatian Anda juga tidak boleh lepas, karena panik atau kelelahan bisa menyebabkan anak celaka.

 

2. Tinggalkan Ponsel Anda

Ketika berkegiatan di wahana air, kolam renang, sungai, danau ataupun pantai, tinggalkan ponsel Anda dan berikan perhatian lebih pada anak. Bermain ponsel ketika mendampingi anak bisa membuat perhatian Anda teralihkan, padahal bahaya tenggelam bisa mengancam kapan saja dan dapat terjadi hanya dalam hitungan detik.

 

3. Jangan Bergantung pada Pelampung

Hanya karena telah memakaikan anak pelampung atau jaket keselamatan bukan berarti anak akan selalu aman dan tidak akan tenggelam. Adakalanya pelampung yang digunakan anak adalah pelampung mainan yang tidak memiliki standar keselamatan sehingga orang tua tetap wajib memperhatikan setiap pergerakan anak di dalam air.

 

4. Memasang Pagar di Sekitar Kolam

Bagi Anda yang memiliki fasilitas kolam renang maupun kolam ikan di dalam rumah, sebaiknya tutup kolam dengan pengaman seperti pagar maupun penutup kolam agar tidak mudah dijangkau anak-anak ketika tidak ada orang dewasa yang mengawasi. Meskipun kedalaman kolam dangkal, hanya setinggi badan anak-anak atau lutut orang dewasa, Anda tetap tidak boleh lengah dan menganggap remeh.

 

5. Ajarkan Anak Berenang

Berenang adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki semua orang, termasuk anak-anak yang bisa diberikan sejak usia di atas 1 tahun. Ajarkan mereka kemampuan dasar berenang dan ikutkan mereka dalam program belajar berenang untuk mempelajari lebih dari satu gaya berenang demi keamanan mereka. Sekali lagi, pastikan tetap memberikan pendampingan walau anak telah dibekali keahlian berenang.

 

6. Tetapkan Peraturan yang Wajib Dipatuhi

Anak-anak cenderung terlalu bersemangat ketika bermain di sekitar wahana air maupun kolam, sehingga Anda perlu menetapkan peraturan yang wajib dipatuhi oleh mereka, di antaranya seperti:

  • Tidak berlari-lari di sekitar kolam atau wahana air
  • Tidak menyelam di tempat yang sempit
  • Tidak mendorong orang lain masuk ke dalam air
  • Tidak menarik orang lain masuk ke dalam air
  • Tidak boleh berenang tanpa pengawasan orang dewasa

Selain hal-hal di atas, disarankan juga untuk orang tua mengawasi dan memberikan pengamanan terhadap akses air di rumah seperti bathtub, ember atau kontainer, sumur ataupun empang yang berisiko menyebabkan anak-anak tenggelam.

Sebagai pertolongan pertama, CDC juga menyarankan agar setiap orang dewasa mempelajari RJP (Resusitasi Jantung Paru). RJP bisa membantu menyelamatkan nyawa sebelum tim paramedis datang sehingga korban bisa tertolong.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 14:00